Mind mapping
Kapita
Selekta Matematika I
Penerapan
Pembelajaran Mind Mapping (Peta Pikiran) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa
pada Materi Persamaan Kuadrat

Nama
: Sudomo Sinaga
Nim :
4103111078
Kelas
: Mat Dik C 2010
Jurusan
Matematika
Fakultas
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas
Negeri Medan
2012
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Tuhan
Yang Maha Esa, karena hanya atas kasih dan berkat-Nya semata makalah yang
berjudul “ Penerapan Pembelajaran Mind
Mapping (Peta Pikiran) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Materi
Persamaan Kuadrat ” ini dapat terselesaikan dengan baik dan tepat waktu.
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas perkuliahan
dan sebagai alat bantu mahasiswa dalam mata kuliah Kapita Selekta Matematika I khususnya
mengenai bagaimana proses belajar siswa dengan menggunakan Pembelajaran Mind
Mapping (Peta Pikiran) .
Pada kesempatan kali ini penyusun
mengucapkan terima kasih kepada dosen yang telah memberikan pengarahan, dan
kepada semua pihak yang telah membantu terselesaikannya makalah ini.
Dalam penyususunan makalah ini
penyusun berusaha untuk membuat sebaik mungkin agar dapat bermanfaat bagi para
pembaca. Namun penyusun menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun dalam usaha perbaikan makalah ini.
Medan, Desember 2012
Sudomo Sinaga
DAFTAR ISI
Kata Pengantar.................................................................................................................. i
Daftar Isi........................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Masalah.............................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah....................................................................................................... 2
1.3 Tujuan Penelitian......................................................................................................... 2
1.4 Manfaat Penelitian...................................................................................................... 2
BAB II KAJIAN PUSTAKA
2.1 Landasan Teori ........................................................................................................... 3
2.1.1 Belajar dan Pembelajaran.................................................................................... 3
2.1.2 Hasil Belajar Matematika.................................................................................... 5
2.1.3 Mind Mapping ( Peta Pikiran)............................................................................. 6
2.1.3.1 Kelebihan dan Kekurangan Mind
Mapping..................................................... 10
2.1.4
Persamaan Kuadrat............................................................................................ 11
2.1.4.1 Pengertian Persamaan Kuadrat........................................................................ 11
2.1.4.2 Menyelesaikan Persamaan Kuadrat.................................................................. 11
2.1.4.3 Jenis-Jenis Akar Persamaan Kuadrat................................................................ 18
2.1.4.4 Rumus Jumlah dan Hasil Kali
Akar-Akar........................................................ 19
2.1.4.5 Menyusun Persamaan Kuadrat yang
Diketahui Akar-Akarnya....................... 20
2.2 Penelitian yang
Relevan.............................................................................................. 20
BAB III KESIMPULAN DAN
SARAN
3.1 Kesimpulan.................................................................................................................. 24
3.2 Saran............................................................................................................................ 24
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................... 25
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pendidikan merupakan media
yang sangat berperan untuk menciptakan manusia yang berkualitas dan berpotensi
dalam arti yang seluas-luasnya, melalui pendidikan akan terjadi proses
pendewasaan diri sehingga di dalam proses pengambilan keputusan terhadap suatu
masalah yang dihadapi selalu disertai dengan rasa tanggung jawab yang besar.
Mengingat
peran pendidikan tersebut maka sudah seyogyanya aspek ini menjadi perhatian
pemerintah dalam rangka meningkatkan sumber daya masyarakat Indonesia yang
berkualitas. Matematika sebagai salah satu mata pelajaran di sekolah dinilai
cukup memegang peranan penting dalam membentuk siswa menjadi berkualitas,
karena matematika merupakan suatu sarana berpikir untuk mengkaji sesuatu secara
logis dan sistematis. Seperti yang dikemukakan oleh Cornelius (Abdurrahman 2003
: 253) bahwa : “Matematika merupakan sarana berpikir yang jelas dan logis,
sarana untuk memecahkan masalah sehari-hari, sarana mengenal pola hubungan dan
generalisasi pengalaman, sarana untuk mengembangkan kreativitas, serta sarana
untuk meningkatkan kesadaran terhadap perkembangan budaya”. Karena itu, maka perlu adanya peningkatan
mutu pendidikan matematika. Salah satu hal yang harus diperhatikan adalah
peningkatan prestasi belajar matematika siswa di sekolah.
Dalam pembelajaran di sekolah,
matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang masih dianggap sulit
dipahami oleh siswa. Oleh karena itu dalam proses pembelajaran matematika
diperlukan suatu metode mengajar yang bervariasi. Artinya dalam penggunaan
metode mengajar tidak harus sama untuk semua pokok bahasan, sebab dapat terjadi
bahwa suatu metode mengajar tertentu cocok untuk satu pokok bahasan tetapi
tidak untuk pokok bahasan yang lain. Kenyataan yang terjadi adalah penguasaan
siswa terhadap materi matematika masih tergolong rendah jika dibanding dengan mata
pelajaran lain.
Melihat fenomena tersebut, maka perlu diterapkan suatu
sistem pembelajaran yang melibatkan sifat kekreatifan siswa dalam hal belajar ,
guna meningkatkan prestasi belajar matematika disetiap jenjang pendidikan.
Model Pembelajaran Mind Mapping sangat cocok diterapkan pada pembelajaran
matematika karena dalam mempelajari matematika tidak cukup hanya mengetahui dan
menghafal konsep-konsep matematika, tetapi juga dibutuhkan kreatif siswa dalam
hal berpikir. Siswa yang terlatih membuat peta pikiran akan
membuat kemampuan berimajinasinya lebih baik. Mereka akan selalu tidak pernah
puas terhadap peta pikiran yang telah mereka buat. Mereka selalu ingin
menemukan peta pikiran yang lebih baik, mudah diingat, dan sangat terintegrasi
antara satu konsep dengan konsep lainnya. Dalam hal ini terjadi penilaian oleh
siswa sendiri terhadap peta pikiran yang mereka buat. Membuat peta pikiran
melibatkan pemikiran yang tidak terbatas. Dengan membuat peta pikiran dapat
melihat masalah dari berbagai aspek dan mengaitkan antara aspek yang satu
dengan aspek yang lainnya. Di sinilah terjadi latihan berpikir kreatif.
Berdasarkan
pemikiran di atas, maka peneliti tertarik untuk melakukan suatu penelitian yang
berjudul “ Penerapan Mind Mapping dalam
Peningkangtan Hasil Belajar dalam Materi Peluang.”
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah
diatas terdapat beberapa masalah yang diidentifikasi, yaitu :
1.
Rendahnya kemampuan siswa dalam memahami
konsep matematika
2. Kesulitan
siswa dalam menganalisis permasalahan dalam suatu konsep
3.
Kesulitan siswa dalam menyelesaikan soal
cerita
1.3. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil pembelajaran siswa dalam topik Peluang dengan menerapkan model
pembelajaran Mind Mapping ( Peta Pikiran).
1.4. Manfaat Penelitian
Hasil dari penelitian ini dapat bermanfaat :
1. Bagi
guru, dapat meningkatkan dan memperbaiki sistem pembelajaran di kelas.
2. Bagi
siswa, dapat meningkatkan prestasi belajar matematika siswa khususnya pada
pokok bahasan sistem persamaan linear dua peubah.
3. Bagi
sekolah, dapat memberikan sumbangan yang baik pada sekolah dalam rangka
memberikan pembelajaran matematika pada khususnya.

TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Landasan
Teori
2.1.1. Belajar
dan Pembelajaran
Belajar merupakan suatu
proses perubahan tingkah laku dengan serangkaian kegiatan dan perubahan
tersebut bersifat relatif menetap. Seperti yang merupakan proses perubahan
tingkah laku individu yang relatif tetap sebagai hasil dari pengalaman”. Hal
yang senada juga diungkapkan oleh Abdurrahman (2003:28), bahwa :“ belajar
merupakan suatu proses dari seorang individu yang berupaya mencapai tujuan
belajar atau yang biasa disebut hasil belajar, yaitu suatu bentuk perubahan
perilaku yang relative menetap”.
Slameto (2003:2) menambahkan, bahwa : “
belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu
perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai pengalaman
individu itu sendiri dalam berinteraksi dengan lingkungannya.” Selanjutnya,
Winkel (dalam Hasbih, 2008:8) mengatakan bahwa :
“Belajar
pada manusia dapat dirumuskan sebagai suatu aktivitas mental atau psikis yang
berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan, yang menghasilkan
perubahan-perubahan dalam pengetahuan dan nilai sikap. Perubahan itu bersifat
relative konstan dan berbekas.”
Di dalam belajar, siswa mengalami sendiri
proses dari tidak tau menjadi tau, karna itu menurut Cronbach (dalam Sardiman,
2004:20), bahwa “ Learning is shown by a
change in behavior as a result of experience.”
Berdasarkan dari uraian di atas, maka dapat
disimpulkan bahwa belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan oleh siswa
untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara kesluruhan,
secara sengaja, disadari dan perubahan tersebut relative menetap serta membawa
pengaruh dan manfaat yang positif bagi siswa dalam berineraksi dengan
lingkungannya.
Mengajar pada dasarnya merupakan suatu usaha
untuk menciptakan suatu kondisi atau system lingkungan yang mendukung dan
memungkinkan untuk berlangsungnya proses belajar. Mengajar merupakan suatu
kegiatan yang dilakukan oleh guru.
Sardiman (2004:48) mengatakan bahwa: “
mengajar adalah menanamkan pengetahuan itu kepada anak didik dengan suatu
harapan terjadi proses pemahaman”. Sementara itu, Sanjaya (2008:96)
mengemukakan bahwa “ mengajar dapat diartikan sebagai proses penyampaian
informasi atau pengetahuan dari guru kepada siswa.”
Sejalan dengan pendapat di atas, Sardiman
(2004:48) mengatakan bahwa “ mengajar diartikan sebagai suatu aktivitas
mengorganisasi atau mengatur lingkungan sebaik-baiknya dan menghubungkan dengan
anak sehingga terjadi proses belajar.”
Namun, dala standar proses pendidikan
mengajar tidak hanya merupakan proses penyampaian informasi dan tidak juga
terfokus pada mengatur lingkungan. Hal ini seiring dengan pernyataan Sanjaya
(2008:103) yang menyatakan bahwa:
“Mengajar
dalam konteks standar proses pendidikan tidak hanya sekedar menyampaikan materi
pelajaran, akan tetapi juga dimaknai sebagai proses mengatur lingkungan supaya
siswa belajar. Makna lain dari mengajar seiring dengan istilah di atas adalah
pembelajaran.”
Pembelajaran sangat
perlu memberdayakan semua potensi peserta didik untuk menguasai kompetensi yang
diharapkan. Belajar mengajar merupakan dua istilah yang tidak dapat dipisahkan.
Mengajar merupakan aktivitas yang dapat membuat siswa belajar. Keterkaitan
antara mengajar dan belajar seperti menjual dan membeli. Dewey (dalam Sanjaya,
2008:104) mengatakan bahwa : “ teaching
is to learning as selling is to buying. Artinya ,seseorang tidak mungkin
akan menjual manakala tidak ada yang membeli, yang berarti tidak akan ada
perbuatan mengajar manakala tidak membuat seseorang belajar. Dengan demikian,
dalam istilah mengajar juga terkandung proses belajar siswa dan hal inilah yang
dikenal dengan pembelajaran.
Dalam proses
pembelajaran, guru dan siswa sama-sama memiliki peran masing-masing. Siswa
berusaha mempelajari pelajaran sebagai akibat perlakuan guru. Sanjaya
(2008:104) mengatakan: “ pembelajaran (instruction)menunjukkan pada usaha siswa
mempelajari bahan pelajaran sebagai akibat perlakuan guru. Proses pembelajaran
yang dilakukan siswa tidak mungkin terjadi tanpa perlakuan guru, yang
membedakannya hanya terletak pada peranannya saja.
Sanjaya (2008:107-111)
mengemukakan cirri-ciri pembelajaran dalam konteks standar proses pendidikan
yaitu (1) Pembelajaran adalah proses berpikir, (2) Proses pembelajaran adalah
memanfaatkan potensi otak, dan (3) Pembelajaran berlangsung sepanjang hayat.
Berdasarkan uraian di
atas, dapat dismpulkan bahwa pembelajaran merupakan suatu proses belajar
mengajar dimana guru dan siswa memiliki peran masing-masing sehingga kegiatan
pembelajaran dapat terlaksana secara efektif.
2.1.2
Hasil
Belajar Matematika
Belajar merupakan suatu
cara yang digunakan untuk mendapatkan ilmu baru. Belajar itu senantiasa
merupakan perubahan tingkah laku atau penampilan dengan serangkaian kegiatan
misalnya dengan membaca, mengamati, mendengarkan dan meniru. Adanya hasil
belajar pada diri seseorang ditandai dengan adanya perubahan tingkah laku.
Belajar akan menbawa sesuatu perubahan pada individu-individu yang belajar,
bila tidak terjadi perubahan pada individu-individu yang belajar maka belajar
dikatakan itdak berhasil.
Untuk mengetahui
penguasaan siswa atas berbagai hal yang telah diajarkan dapat dilihat dari
hasil belajar yang diperoleh siswa. Abdurrahman (2003:37) mengatakan:
“Hasil
belajar adalah kemampuan yang diperoleh anak setelah melalui kegiatan belajar.
Belajar itu sendiri merupakan proses dari seseorang yang berusaha untu
memperoleh suatu bentuk perubahan perilaku yang relative menetap”.
Setiap orang melakuka kegiatan belajar pasti
ingin mengetahui hasil belajar yang dilakukan. Siswa dan guru merupakan orang
yang terlibat langsung dalam proses pembelajaran. Setelah proses pembelajaran
berlangsung, guru selalu mengadakan evaluasi terhadap siswa dengan tujuan untuk
mengetahui tingkat penguasaan siswa terhadap materi yang dipelajari. Hasil
evaluasi merupakan hasil belajar bagi siswa dalam proses pembelajaran. Hasil
belajar dipandang secara umum sebagai perwujudan nilai-nilai yang diperoleh
siswa melalui proses belajar mengajar. Hal ini menunjukkan bahwa hasil belajar
adalah penguasaan hubungan-hubungan antara bagian-bagian informasi yang telah
diperoleh sebagai pengertian, selain dapat menampilkan pemahaman dan penguasaan
bahan pelajaran yang telah dipelajari (Hudojo, 1998:144). Cara menilai hasil
belaajr matematika biasanya menggunakan tes. Tes adalah alat untuk mengukur
hasil belajar yang dicapai oleh seseorang yang belajar matematika. Disamping
itu tes juga dipergunakan untuk menentukan seberapa jauh pemahaman siswa
terhadap meteri yang telah dipelajari.
2.1.3 Mind Mapping ( Peta Pikiran)
Peta pikiran
dikembangkan oleh Tony Busan (tahun 1970-an) yang didasari pada riset tentang
bagaimana cara kerja otak yang sebenarnya. Otak manusia sering mengingat
informasi dalam bentuk gambar, simbol, suara, bentuk-bentuk, dan perasaan. Peta
pikiran menggunakan pengingat-pengingat visual dan sensorik dalam suatu pola
dari ide-ide yang berkaitan seperti peta jalan yang digunakan untuk belajar,
mengorganisasikan, dan merencanakan. Peta pikiran dapat memicu ide-ide
orisionil, baru, berbeda dari yang telah ada sehingga dapat memicu ingatan
dengan mudah. Ini jauh lebih mudah dibandingkan dengan metode mencatat
tradisional, karena dapat mengaktifkan kedua belahan otak manusia, sehingga
peta pikiran sering disebut pendekatan keseluruhan otak. Cara ini dapat mempermudah
membuat catatan, menyenangkan, dan melatih kreativitas berpikir siswa.
Peta
pikiran merupakan metode pencatatan kreatif yang dapat membantu mengingat
perkataan, bacaan, meningkatkan pemahaman terhadap materi, membantu
mengorganisasi materi, dan memberikan wawasan baru. Peta pikiran memberi sebuah
pola gagasan yang saling berkaitan, dengan topik utama di tengah dan sub topik
dan perincian menjadi cabang-cabangnya. Peta pikiran yang baik adalah peta
pikiran yang berwarna-warni, menggunakan banyak gambar dan simbol, yang
biasanya nampak seperti karya seni, contoh peta pikiran seperti gambar 01.
Gambar 01 : Peta Pikiran tentang Mind Map

Sumber :
Wikimedia, 2006
Buzan (2005)
mengemukakan, peta pikiran merupakan bentuk penulisan catatan yang penuh warna
dan bersifat visual, yang dapat dikerjakan oleh satu orang atau oleh satu tim.
Di pusatnya terdapat sebuah gagasan atau gambar sentral. Gagasan utama tersebut
dieksplorasi melalui cabang-cabang yang mewakili gagasan-gagasan utama, yang
kesemuanya terhubung pada gagasan sentral itu.
Di setiap cabang
“gagasan utama” ada cabang-cabang “sub-gagasan” yang mengeksplorasikan
tema-tema tersebut secara lebih mendalam. Pada cabang sub-gagasan ini dapat
ditambahkan lebih banyak sub-cabang lagi, sambil terus mengeksplorasi gagasan
secara lebih mendalam lagi. Sama seperti semua cabang yang saling berhubungan,
semua gagasan itu pun demikian. Faktor ini membuat mind map memiliki
ruang lingkup yang mendalam dan luas, yang tidak dimiliki oleh daftar gagasan
biasa.
Metode
mencatat ini, didasarkan pada penelitian tentang cara otak memroses informasi,
bekerja bersama otak kita, dan bukan menentangnya. Para ahli pernah menyangka
bahwa otak memroses dan menyimpan informasi secara linear, seperti metode
mencatat tradisional. Para ilmuwan sekarang mengetahui bahwa otak mengambil
informasi campuran gambar, bunyi, aroma, pikiran, dan perasaan, dan
memisah-misahkannya dalam bentuk linear. Saat otak mengingat informasi,
biasanya dilakukan dalam bentuk gambar warna warni, simbol, bunyi, dan
perasaan.
Peta
pikiran menirukan proses berpikir, yakni memungkinkan kita berpindah-pindah
topik. Kita merekam informasi melalui simbol, gambar, arti emosional, dan
dengan warna, seperti cara otak memrosesnya. Karena peta pikiran melibatkan kedua
belah otak, maka kita akan dapat mengingat informasi dengan lebih mudah.
Untuk membuat
peta pikiran sebaiknya digunakan pulpen berwarna dan dimulai dari bagian tengah
kertas. Jika memungkinkan digunakan kertas yang lebar untuk mendapatkan lebih
banyak tempat. Langkah-langkah pembuatan peta pikiran adalah sebagai berikut.
(1) Gagasan utama ditulis di tengah-tengah kertas dan lingkupi dengan
lingkaran, atau persegi, atau bentuk lain, misalnya dilingkupi dengan bentuk
otak manusia. Memilih gagasan utama harus dipikirkan dengan baik, sehingga
mudah untuk mengembangkanya menjadi sub-gagasan. Di sini diperlukan
keterampilan berpikir kreatif dan menyeluruh. (2) Ditambahkan sebuah cabang
yang keluar dari pusatnya untuk setiap poin gagasan utamanya. Jumlah cabang
akan bervariasi tergantung dari jumlah gagasan atau segmen. Warna yang
digunakan dibedakan untuk setiap cabang. (3) Dituliskan kata-kata kunci atau
frase pada tiap-tiap cabang yang dikembangkan. Kata-kata kunci adalah kata-kata
yang menyampaikan inti sebuah gagasan yang memicu ingatan. Jika menggunakan
singkatan, pastikan singkatan-singkatan tersebut dikenal dengan baik sehingga
dengan mudah mengingat artinya pada minggu atau bulan-bulan berikutnya.
Selanjutnya, tambahkan simbol-simbol dan ilustrasi untuk mendapatkan ingatan yang lebih baik.
Peta pikiran (mind
map) merupakan salah satu cara mengorganisasi informasi yang baik dalam
belajar. Peta pikiran, membantu siswa menangkap pikiran dan gagasan pada
selembar kertas dengan jelas, lengkap, dan mudah (DePoter, 2000; 2003). Oleh
karena itu, dalam menuangkan gagasan itu dalam selembar kertas harus diawali
dengan pikiran kreatif dan memerlukan wawasan luas serta mengorganisasikannya
dalam otak siswa. Metode yang sesuai
dengan otak ini membuat informasi lebih mudah dimengerti dan diingat kembali
sehingga memaksimalkan momen belajar.
Peta pikiran yang dibuat seperti tidak biasanya atau lain dari yang lain dan
dibuat secara kreatif akan dapat lebih mudah diingat. Oleh karena itu siswa
didorong untuk membuat peta pikiran yang menarik dengan meningkatkan
keterampilan berpikir kreatifnya, sehingga dihasilkan sesuatu yang berbeda dan
lain dari yang biasanya. Guru hendaknya mendorong usaha siswa untuk selalu
menuangkan gagasan-gagasannya dalam peta pikiran, karena untuk menghasilkan
peta pikiran yang kreatif diperlukan usaha.
Saat membuat
peta pikiran, siswa dilatih untuk berimajinasi, berkreasi dalam mengungkapkan
gagasannya sendiri didasarkan atas konsep, prisip, teori, serta kaitannya
dengan kehidupan sehari-hari siswa yang terkait dengan materi pelajaran yang
dibuatkan peta pikirannya. Pada saat ini pikiran siswa menjelajahi kawasan
materi pelajaran yang sedang dipelajarinya.
Siswa yang
terlatih membuat peta pikiran akan membuat kemampuan berimajinasinya lebih baik.
Mereka akan selalu tidak pernah puas terhadap peta pikiran yang telah mereka
buat. Mereka selalu ingin menemukan peta pikiran yang lebih baik, mudah
diingat, dan sangat terintegrasi antara satu konsep dengan konsep lainnya.
Dalam hal ini terjadi penilaian oleh siswa sendiri terhadap peta pikiran yang
mereka buat. Membuat peta pikiran melibatkan pemikiran yang tidak terbatas.
Dengan membuat peta pikiran dapat melihat masalah dari berbagai aspek dan
mengaitkan antara aspek yang satu dengan aspek yang lainnya. Di sinilah terjadi
latihan berpikir kreatif.
Peta pikiran
adalah ekspresi dari radiant thinking yang merupakan fungsi alami dari
pikiran manusia. Peta pikiran ini merupakan ekspresi potensi keluasan yang tak
terbatas dari otak manusia, yang dapat diterapkan dalam berbagai aspek
kehidupan dan melatih siswa dalam berpikir. Inilah pendekatan keseluruhan otak
membuat siswa mampu membuat catatan yang menyeluruh dalam satu halaman kertas.
Dengan menggunakan citra visual dan perangkat grafis lainnya, peta pikiran akan
memberikan kesan yang lebih mendalam dan lebih lama untuk diingat.
Seperti
dikemukakan di atas, bahwa penyusunan peta pikiran harus memperhatikan kaitan
antara konsep, karena peta pikiran ini harus membantu dalam mengorganisasikan
materi pelajaran, memicu ide-ide orisinil, baru, berbeda dari yang telah ada
yang pada akhirnya bertujuan mempermudah memahami materi dan mempermudah dalam
mengingatnya, sehingga dengan selalu membuat peta pikiran, keterampilan
berpikir kreatif siswa akan meningkat.
2.1.3.1
Kelebihan dan Kekurangan Mind Mapping
a. Kelebihan Mind Mapping
Keuntungan lain
penggunaan catatan Mind
Mapping menurut Rostikawati (2009)
yaitu dapat ”membiasakan
siswa untuk melatih aktivitas kreatifnya sehingga siswa
dapat menciptakan suatu produk
kreatif yang dapat
bermanfaat bagi diri dan lingkungannya.” Hal lain yang berkaitan
dengan sistim limbik
yaitu peranaannya sebagai pengatur emosi
seperti marah, senang,
lapar, haus dan
sebagainya.Emosi sangat diperlukan
untuk menciptakan motivasi
belajar yang tinggi.
Motivasi yang tinggi
dapat menambah kepercayaan diri siswa, sehingga
siswa tidak ragu
dan malu serta
mau mengembangkan
potensi-potensi yang terdapat
dalam dirinya terutama
potensi yang berhubungan dengan
kreativitas. Pemetaan pikiran
yang terdapat dalam pembelajaran
kuantum adalah salah satu produk kreatif bentuk sederhana yang
dapat dikembangkan. Dengan
teknik mencatat pemetaan
pikiran diduga kreatifitas(sikap kreatif)
siswa akan meningkat.
b. Kekurangan Mind Mapping
Pembelajaran yang
dilakukan dengan menggunakan
Mind Mapping akan relatif lebih lama dan memerlukan banyak peralatan dan
warna.Diperlukan imajinasi dan
kreatifitas yang tinggi
untuk menghasilkan Mind Mapping yang baik. Tetapi semakin kita banyak
berlatih hal ini dapat diatasi, disamping guru memberikan lingkungan yang
positif dan motivasi kepada anak.
2.1.4
Persamaan
Kuadrat
2.1.4.1 Pengertian Persamaan
Kuadrat
Persamaan kuadrat adalah persamaan yang
pangkat tertingginya berderajat dua, dan dapat ditulis dalam variabel x. Dalam
bentuk umum persamaan kuadrat ditulis sebagai berikut :

dimana x
adalah variable atau peubah

b adalah koefisien
dari x
c adalah konstanta
atau tetapan
jika
a= 0 maka persamaan tersebut bukann persamaan kuadrat, melainkan persamaan
linier.
Berikut
ini contoh persamaan kuadrat.
1. x2
– 3x – 18 = 0 a = 1, b = -3, c = -18
2.
x2 + 4x = 0 a
= 1, b = 4, c = 0
2.1.4.2Menyelesaikan
Persamaan Kuadrat
Pada intinya,
menyelesaikan persamaan kuadrat adalah menentukan nilai-nilai variabel, misal x
, yang memenuhi persamaan kuadrat
tersebut. Selanjutnya, nilai-nilai x tersebut sebagai penelesaian atau
akar-akar persamaan kuadrat.
Adapun cara menyelesaikan persamaan kuadrat
dengan :
1.
Memfaktorkan
2.
Melengkapkan kuadrat sempurna
3.
Menggunakan rumus 

1. Menyelesaikan
Persamaan Kuadrat dengan Memfaktorkan
Dalam menentukan
penyelesaian persamaan kuadrat dengan cara memfaktorkan dapat menggunakan sifat
dari operasi dari operasi bilangan real, yaitu : 

a. Memfaktorkan
Bentuk Persamaan Kuadrat
, dengan
, c =
0 atau 



Persamaan
kuadrat
dapat
diselesaikan dengan cara sebagai berikut :

Keluarkan
faktor x dari masing–masing suku ruas kiri, sehingga diperoleh:

x
(
+ b ) = 0

x = 0
atau
+ b = 0

x1 = 0
atau x2 =

Contoh :
Tentukan
himpunan penyelesaian persamaan kuadrat x2 + 4x = 0 !
Jawab :
Keluarkan
faktor x dari masing–masing suku ruas kiri, sehingga diperoleh:
x2 + 4x = 0
x ( x + 4 ) = 0
x =
0 atau
x + 4 = 0
x = - 4
Jadi,
himpunan penyelesaiannya adalah { - 4 ,
0 }
b. Memfaktorkan
Bentuk 

·
untuk a = 1
Untuk
mencari akar–akar persamaan kuadrat
dengan
= 1 dapat
dilakukan dengan langkah–langkah :


Ø
Cari dua buah bilangan jika dijumlahkan
menghasilkan b dan jika dikalikan
menghasilkan c.
Ø
Gunakan sifat faktor nol untuk
memperoleh akar - akarnya
Misalnya
m, n adalah bilangan bulat dan bentuk x2 + bx + c dapat difaktorkan
menjadi ( x + m )( x + m ).
Jika
bentuk ( x + m )( x + m ) dikalikan, maka diperoleh :
(
x + m )( x + m ) = x2 + nx +
mx + mn
= x2 + ( m + n )x +
mn
Karena
bentuk x2 + bx + c ekuivalen dengan x2 + ( m + n )x + mn,
maka dapat disimpulkan bahwa m + n = b, dan mn = c sehingga bentuk x2 +bx + c dapat
difaktorkan menjadi :
x2 +
bx + c = ( x + m) ( x + n ) dengan m + n = b dan mn = c
Contoh
:
Dengan
memfaktorkan, tentukan himpunan penyelesaian persamaan kuadrat x2 –
3x – 18 = 0 !
Jawab
:
x2
– 3x – 18 = 0
Langkah
1 :
Cari
bilangan bulat m dan n sehingga m + n = -3 dan mn = -18. Dengan cara coba –
coba diperoleh nilai m = -6 dan n = 3, sehingga ruas kiri persamaan kuadrat
tersebut dapat difaktorkan menjadi ( x – 6 )( x +3 ) = 0.
Langkah
2 :
Dengan
menggunakan faktor nol diperoleh :
x
– 6 = 0 atau x + 3 = 0
x
= 6 atau x = -3
Jadi,
himpunan penyelesaiannya adalah { -3 , 6
}.
·
untuk
a
1

Misalnya m, n bilangan bulat dan
dapat
difaktorkan menjadi
Dengan
mengalikan bentuk terakhir diperoleh :



= 

= 

Karena
bentuk
dan
adalah
ekuivalen, maka diperoleh m + n = b dan
atau mn =
sehingga bentuk
dapat
difaktorkan menjadi :








Contoh
:
Dengan
memfaktorkan, tentukan himpunan penyelesaian persamaan kuadrat 2x2 –
3x – 5 = 0 !
Jawab
:
Cari
bilangan bulat m dan n sehingga m + n = b = -3 dan mn =
= 2(-5) = -10. Dengan cara coba – coba diperoleh m
= 2 dan n = -5 , sehingga persamaan kuadrat tersebut dapat diubah menjadi :



( x + 1)(2x – 5) = 0
x + 1
= 0 atau 2x – 5
= 0
x
= -1 atau x = 

Jadi,
himpunan penyelesaiannya adalah { -1,
}

2. Menyelesaikan Persamaan Kuadrat
dengan Melengkapkan Kuadrat Sempurna
Langkah–langkah
penyelesaian persamaan kuadrat dengan melengkapkan kuadrat sempurna adalah :
1.
Kedua ruas ditambah dengan konstanta,
yaitu –c (lawan dari c)





2.
Ruas kiri ditulis dalam bentuk kuadrat

3.
Kedua ruas diakarkan


4. Nilai
x ditentukan
x+
b = 


x
= -
atau
x = -


Contoh
Selsesaikanlah
persamaan kuadrat berikut dengan melengkapkan kuadrat sempurna!
a.


b.


Jawab
:
a.





(…….)2
= 25
x+4
= 

=
-4

3.
Menyelesaiakan Persamaan Kuadrat dengan Rumus



Rumus
dapat diturunkan
dari penyelesaian persamaan kuadrat dengan cara melengkapkan kuadrat sempurna
sebagai berikut :




Tambahkan kedua ruas dengan
, sehingga diperoleh :




Sehingga akar persamaan kuadrat tersebut
adalah :


dan secara singkat
ditulis :

Jadi,
akar persamaan kuadrat
= 0 dengan
dapat dicari dengan rumus :



Contoh :
Carilah akar persamaan kuadrat x2 – 4x + 2 = 0 dengan rumus 

Jawab
:
x2
– 4x + 2 = 0
Dari
persamaan di atas diperoleh nilai
= 1, b = -4, dan c = 2, sehingga :


= 

= 

= 

= 

= 2 

Sehingga
akar persamaannya adalah x1 = 2
dan x2 = 2
.


2.1.4.3.
Jenis-Jenis Akar Persamaan Kuadrat
Jenis dan banyaknya akar suatu persamaan kuadrat ditentukan oleh
b2-4ac. Bentuk b2-4ac
disebut diskriminan, dinotasikan
dengan “D”. Diskriminan berarti membedakan jenis akar.
1. Jika D>0, persamaan kuadrat mempunyai dua
akar riil yang berlainan
2. Jika D=0, persamaan kuadrat mempunyai dua akar
riil yang sama.
3. Jika D<0, persamaan kuadrat tidak mempunyai
akar riil atau kedua akarnya merupakan bilangan imajiner (tidak riil).
Jika disajikan dalam
bentuk diagram akan tampak seperti berikut.
Tiga
kemungkinan jenis akar

JUMLAH dan HASIL KALI AKAR-AKAR
PERSAMAAN KUADRAT
2.1.4.4.
Rumus Jumlah dan Hasil Kali Akar-Akar
Misalkan,
adalah akar-akar persamaan kuadrat ax2+bx+c=0
maka kita dapat membentuk rumus-rumus untuk
melalui rumus kuadrat (rumus abc).


Diketahui rumus abc adalah


Dari rumus abc tersebut diperoleh
a.
=
]+[



= 

=

Jadi, = 

b.
=
]X[



=


=


Jadi,



Dari rumus kuadrat, kita dapat juga membentuk rumus
selisih akar-akar, yaitu

=

=

Jadi,



2.1.4.5. Menyusun Persamaan Kuadrat yang
Diketahui Akar-Akarnya
Jika
adalah akar-akar persamaan kuadrat a
persamaan kuadrat tersebut dapat dinyatakan dalam bentuk berikut.




Dengan demikian, jika akar-akar suatu persamaan kuadrat diketahui, kita dapat
menyusun suatu persamaan kuadrat dalam bentuk umum dengan
1.
Menggunakan persamaan (*), jika
diketahui akar-akarnya atau
2.
Menggunakan persamaan (**), jika yang
diketahui jumlah dan hasil kali akar-akarnya.
2.2 Penelitian yang relevan
Beberapa penelitian
tentang pengaruh penerapan mind mapping dalam meningkatkan kemampuan / hasil
belajar peseta didik.
Berikut
ini akan dipaparkan kesimpulan dari hasil penelitian tersebut.
Penelitian yang
dilakukan oleh Lusy
Setyawati (UNM,2011) dengan
judul
“Penerapan Teknik
Membaca Melalui Mind
Map dalam Pembelajaran Membaca Dini
pada Anak Usia Dini
”, menyimpulkan bahwa
kemampuan membaca dini anak meningkat setelah dilakukan penerapan teknik
membaca melalui mind map,
khususnya pada kemampuan
membedakan gambar dan tulisan, serta kemampuan menghafal huruf.
Kemampuan membedakan gambar
dan tulisan anak
meningkat, anak tidak ragu lagi
dalam menyebutkan gambar sebagai gambar dan tulisan sebagai tulisan yang
memiliki makna. Kemampuan
menghafal huruf anak
juga meningkat dengan signifikan, anak mampu menghafal huruf, terutama
huruf vokal dan beberapa huruf konsonan yang ada dalam kata-kata yang diberikan
pada anak. Selain itu, anak juga mampu melafalkan huruf-huruf itu dengan benar,
anak juga dapat menyebutkan
kata-kata lain yang diawali huruf vokal,
dan anak dapat mengelompokkan kata-kata yang diawali huruf vokal dengan
benar dalam bentuk mind map sederhana.
Dalam bidang
kreativitas anak, penelitian
yang dilakukan oleh
Ajeng Stevidrianti di TK
Samiaji II Bandung
Tahun Ajaran 2009/ 2010 menyimpulkan bahwa kreativitas
anak mengalami kemajuan peningkatan yang signifikan setelah
dilakukan peta pikiran
(mind map). Anak
semakin menunjukkan ciri-ciri anak
yang kreatif, yaitu
anak mampu membuat
peta pikiran yang tidak sama isinya dengan temannya, anak mampu
memunculkan banyak garis cabang peta pikiran (mind map) dari satu objek tanpa
terpaku pada satu jawaban, anak mampu untuk mengalirkan hasil pemikiran berupa
berbagai jawaban atau gagasan, ide, dalam bentuk gambar, simbol atau tulisan pada
peta pikiran (mind map), serta anak mampu menjelaskan hasil karya peta pikiran
(mind map) secara mendetail.
Penelitian
yang dilakukan oleh Meca Fatma (UIN
Malang, 2010 ) :
“Penerapan Model Mind Map Untuk Meningkatkan Kreativitas
dan Prestasi Belajar IPS Terpadu pada Siswa Kelas VII A SMP Walisongo Gempol di
Pasuruan.”
Dari
paparan data di depan dapat diketahui bahwa penerapan model mind map dapat
meningkatkan kreativitas dan prestasi belajar belajar siswa IPS Terpadu pada
siswa kelas VII A SMP Walisongo Gempol di Pasuruan. Hal ini dapat diketahui
dengan adanya peningkatan nilai hasil kreativitas dan prestasi belajar IPS
Terpadu yang diperoleh.
Penetian
yang dilakukan oleh Emy Dwijayanti (UNESHA, 2007)
“Penerapan Strategi Mind Mapping Untuk Meningkatkan
Prestasi Belajar Siswa Kelas Iv Sd Mata Pelajaran Ips Materi Pokok Perkembangan Teknologi Produksi,
Komunikasi Dan Transportasi Di Sdn 1 Lidah Kulon
Surabaya.”
Proses
pelaksanaan model mind map untuk meningkatkan kreativitas dan prestasi
belajar IPS Materi Pokok Perkembangan Teknologi Produksi, Komunikasi Dan Transportasi
pada siswa kelas Sdn 1 Lidah Kulon Surabaya dapat berjalan dengan lancar
sebagaimana yang telah direncanakan. Penerapan model mind map telah
memberikan pengalaman baru bagi siswa maupun guru dan memberikan beberapa
manfaat bagi guru dan siswa.
Ruth
(dalam Buzan, 2009) Mind Mapping sangat membantu di kelas. Sangat membantu
dalam meringkas informasi menjadi satu halaman dengan cara yang menyenangkan
dan mudah dimengerti ,dan menggambarnya, tampaknya mempermudah murid dalam
mengingat informasi.
Menurut Michael Michalko, dalam buku Cracking Creativity (dalam Buzan, 2009)
mind map akan mengaktifkanseluruh otak, membereskan akal dari kekusutan mental,
memungkinkan kita berfokus pada pokok bahasan ,membantu menunjukkan hubungan
antara bagian-bagian informasi yang saling terpisah, memberi gambaran yang
jelas pada keseluruhan perincian, dan memungkinkan mengelompokkan konsep,
membantu kita membandingkannya.
Penelitian
yang dilakukan Ria Dwi Indriyani ( UMS, 2010)
“Penerapan
Strategi Pembelajaran Mind Mapping dalam Pembelajaran Matematika Sebagai Upaya
Peningkatan Pemahaman Konsep Teorema Phytagoras”, menyimpulkan bahwa adanya
peningkatan yang signifikan tentang pemahaman konsep Teorema Phytagoras melalui
pembelajaran Mind Mapping.
Penelitian
yang dilakukan Ari Nur Sholekah (UNY, 2011)
“Peningkatan
Ketrampilan Bercerita dengan Menggunakan Teknik Peta Konsep Pada Siswa Kelas
X-6 SMA Negeri Imogiri, Bantul”, menyimpulkan bahwa siswa kelas X-6 mengalami
perubahan perilaku (peningkatan) dalam proses bercerita setelah menggunakan
tekinik peta konsep. Perubahan perilaku siswa yaitu, siswa lebih aktif bertanya
, menjawab pertanyaan guru dan memberikan penilaian terhadap teman. Siswa lebih
konsentrasi terhadap pembelajaran ,siswa lebih antusias dan berminat selama
mengikuti pelajaran bercerita. Keberanian siswa lebih miningkat saat bercerita.
Penelitaian
yang dilakukan Agung Aji Tapantoko ( UNY, 2011)
“
Penggunaan Metode Mind Mapping (Peta Pikiran) Untuk Meningkatkan Motivasi
Belajar Siswa dalam Pembelajaran Matematika Siswa Kelas III SMP Negeri 4
Depok”, menyimpulkan bahwa setelah diterapkan pembelajaran Matematika menggunakan
metode Mind Mapping ada peningkatan motivasi belajar siswa terhadap
pembelajaran matematika. Hal ini terlihat dari peningkatan presentasi
aspek-aspek motivasi yang diamati pada angket motivasi belajar siswa, observasi
aktivitas siswa, dan tes siklus.
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
3.1
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian pembasahan
melalui penelitian yang relevan di atas dapat disimpulkan metode pembelajaran
Mind Mapping (peta pikiran ) sangat cocok untuk digunakan dalam proses
pembelajaran dalam meningkatkan hasil belajar siswa. Ketrampilan siswa dalam
memahami konsep materi melalui mind mapping menjadi faktor utama untuk
meningkatkan hasil belajar siswa.
Dengan demikian penggunaan teknik
peta konsep dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Melalui teknik peta konsep,
siswa dapat terbantu dalam mengggali ide dan gagasan yang tersimpan oleh otak
untuk dikeluarkan kembali dengan lebih mudah. Teknik peta konsep dapat menarik
minat siswa, siswa lebih aktif ketika mengikuti pelajaran sehingga suasan kelas
kondusif dan menyenangkan. Siswa berminat ketika belajar dengan bantuan
gambar-gambar yang berwarna sehingga siswa dapat mengeksplorasi gagasan dan
ide. Siswa lebih mudah dalam mengungkapkan gagasan dan ide secara lisan dengan
menggunakan peta pikiran , melalui hal ini hasilbelajar siswa dapat meningkat.
3.2 Saran
1. Sebaiknya
siswa aktif mempelajari teknik peta konsep dan bersungguh-sungguh mengikuti
pelajaran, sehingga akan lebih mudah memahami materi pelajaran.
2. Guru
memperhatikan tujuan dari materi yang sedang diajarkan, sehingga dapat
menentukan skenario yang harus dijalankan di depan kelas untuk menyesuaikan
model min mapping dan memperhitungkan waktu sebelum menerapkan model tersebut.
3. Perlu
adanya kepercayaan dan penghargaan guru kepada siswa bahwa siswa tersebut mampu
untuk membuat sebuah kreativitas membuat mind mapping yang sesuai dengan daya imajinasi yang siswa
miliki sesuai dengan tema yang ditentukan.
4. Guru
membiasakan memberi tugas rumah kepada siswa untuk membuat mind mapping dengan
tujuan mereka sudah membaca dan memahami terlebih dahulu materi sebeluum
diterangkan guru di dalam kelas.
DAFTAR PUSTAKA
Aji,
Agung, Tapantoko. 2011.Penggunaan Metode
Mind Mapping (Peta Pikiran) Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa dalam
Pembelajaran Matematika Siswa Kelas III SMP Negeri 4 Depok, Skripsi: UNY
Yogyakarta.
Dwi, Ria I.
2010. Penerapan Strategi Pembelajaran
Mind Mapping dalam Pembelajaran Matematika Sebagai Upaya Peningkatan Pemahaman
Konsep Teorema Phytagoras,Skripsi FKIP,UMS : Surakarta.
Dwijayanti ,Emy .2007.Penerapan
Strategi Mind Mapping Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Kelas Iv Sd Mata Pelajaran Ips Materi Pokok Perkembangan
Teknologi Produksi,
Komunikasi
Dan Transportasi Di Sdn 1 Lidah Kulon Surabaya,Skripsi
: UNESHA.
Kangenan,Marthen.2008.Matematika Untuk SMA Kelas X .Jakarta :
Erlangga.
Meca, Fatma.2010.Penerapan Model Mind Map Untuk Meningkatkan
Kreativitas dan Prestasi Belajar IPS Terpadu pada Siswa Kelas VII A SMP
Walisongo Gempol di Pasuruan,Skripsi, UIN: Malang.
Nur,Ari
S.2011.Peningkatan Ketrampilan Bercerita
dengan Menggunakan Teknik Peta Konsep Pada Siswa Kelas X-6 SMA Negeri Imogiri,
Bantul,Skripsi: UNY Yogyakarta.
Setyawati,
Lusy .2011.Penerapan Teknik
Membaca Melalui
Mind Map dalam Pembelajaran Membaca Dini
pada Anak Usia Dini,Skripsi,FKIP
,UNM : Malang.
0 komentar:
Posting Komentar